Sinopsis
Kemenangan Katniss di Hunger Games membuat Presiden Snow geram karena menurutnya Katniss telah menyulut api pemberontakan di beberapa distrik. Maka dari itu Presiden Snow mengancam Katniss untuk membuktikan bahwa ia dan Peeta saling mencintai dalam Tur Kemenangan—untuk
meredakan semangat pemberontakan penduduk. Masalahnya, Peeta sedikit
marah pada Katniss tepat saat mereka kembali ke distrik 12 setelah
mereka memenangkan Hunger Games dan
mereka saling menjauh. Dilain pihak, Katniss bingung dengan perasaannya
terhadap Gale karena tampaknya Gale mulai menunjukkan ketertarikannya
pada Katniss.
Sementara itu, Capitol memiliki agenda sendiri untuk Quartel Quell yang ketiga. Dalam upaya Presiden Snow membalas dendam, Katniss dan Peeta kembali bermain dalam Hunger Games.
Mimpi buruk Katniss belum lagi hilang dan ia sudah harus mempertaruhkan
hidupnya sekali lagi. Namun kali ini ia bertekad untuk melindungi Peeta
karena ia berutang banyak pada anak lelaki itu. Sanggup kah Katniss
membuktikannya pada Presiden Snow?
The Games
Quarter Quell merupakan versi Hunger Games
yang dimuliakan untuk menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh
akibat pemberontakan di distrik-distrik. Maka setiap dua puluh lima
tahun sekali dirayakan Quarter Quell. Karena sifatnya yang
istimewa, maka pesertanya di gandakan menjadi 48 peserta. Empat anak
dari tiap distrik, masing-masing dua anak perempuan dan anak laki-laki.
Namun, Presiden Snow yang ingin balas dendam terhadap Katniss dengan
sengaja membuat Quarter Quell ini berbeda. Ia memutuskan untuk mengambil peserta dari para pemenang Hunger Games sebelumnya.
The Cute-mentary
The Hunger Games series yang terbit di Indonesia baru dua seri tapi susah sekali dicari. Oke, saya telat sih euforianya.
Jadi mungkin memang sudah habis terbeli sementara penerbit belum sempat
mencetaknya kembali. Saya keliling empat toko buku tanpa hasil dan stok
di toko online langganan juga sedang kosong. Tapi alhamdulillah ya *terSyahrini* akhirnya dapat juga setelah berusaha sekali lagi. Mungkin penerbit akan mencetak ulang seri ini bersamaan dengan momen release filmnya ya supaya lebih heboh. Dan semoga buku ketiganya—yang sudah diundur berbulan-bulan—segera diterbitkan.
Setelah memukau saya dalam seri pertama, Catching Fire rupanya berhasil mematahkan stigma ‘sekuel selalu lebih buruk dari edisi pertama’. Kenyataannya, saya jauh lebih suka buku kedua The Hunger Games ini. Alurnya lebih cepat dan sangat seru. Karakternya lebih tereksplore
dan mendalam. Permainannya pun jauh lebih variatif dan kreatif. Plotnya
tersusun rapi. Saking rapinya, saya sampe ‘digantung’ karena novel ini
berakhir di saat yang tidak tepat alias pas lagi seru-serunya. Macam
sinetron yang disaat anak tiri mau dibunuh, eh, ceritanya bersambung..
Karakter Gale—Katniss’s second interest—disini masih porsinya
sedikit walaupun secara prosentasi bisa dibilang dapat bagian lebih
banyak dari buku sebelumnya. Menurut saya Gale lumayan berpotensi untuk
menjadi karakter yang disukai apabila diberi lebih banyak kesempatan
untuk ‘nampang’ karena pencitraan karakternya sudah lumayan kuat. Tapi
tampaknya sejak awal Suzanne Collins memang lebih mendukung Team Peeta jadi disini hubungan Katniss dan Peeta lebih asoy-geboy-sumpah-sweet-abis. Walaupun saya heboh begitu, sebenarnya Katniss sendiri masih belum meyakinkan perasaannya walau dia sudah membuat pilihan.
Ebook Tersulut - Catching Fire - Suzanne Collins dapat didownload disini.
Banyak karakter baru muncul disini. Diantaranya adalah para ‘Pemenang’ Hunger
Games sebelumnya yang punya peran penting dalam keseluruhan cerita dan
tampaknya plot Suzanne Collins untuk buku selanjutnya. Dan yang saya
suka dari tokoh ciptaan Suzanne, tiap tokoh punya kesan dan pencitraan
yang kuat. Tapi sekali lagi Suzanne masih berdarah dingin karena korban
jiwa dalam buku ini sama sekali nggak berkurang.
0 komentar:
Posting Komentar