The Hunger Games menceritakan tentang seorang gadis berusia 16
tahun bernama Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) yang tinggal di
sebuah tempat bernama Distrik 12, di mana mayoritas penduduknya bekerja
sebagai penambang. Distrik 12 adalah sebuah distrik terakhir, salah satu
dari 12 distrik di negara yang disebut Panem. Panem sendiri merupakan
sebuah negara dimana dulunya Amerika Utara pernah berada, yang setelah
bencana besar di Bumi menjadi satu-satunya wilayah yang selamat. Karena
pemberontakan gagal terhadap pemerintahan Panem 75 tahun sebelumnya,
pemerintahan Panem lantas melakukan sebuah kompetisi maut yang diadakan
di ibukota negara yang bernama Capitol.
Kompetisinya bernama The Hunger Games, yang diikuti oleh sepasang
anak muda berusia antara 12 - 18 tahun dan dipilih dari 12 distrik yang
ada di Panem. Kompetisi telah dilakukan selama 74 tahun berturut-turut.
Tujuan diadakan kompetisi ini adalah untuk merekatkan hubungan antara
distrik, sekaligus menyegarkan ingatan tentang mereka yang terbunuh
akibat pemberontakan di distrik-distrik dan mengingatkan seluruh
penduduk betapa berkuasanya pemerintahan Panem yang dipimpin oleh
Presiden Snow (Donald Sutherland).
Dalam The Hunger Games, ke 24 anak terpilih ditempatkan di
suatu arena di Capitol. Di arena yang dipenuhi dengan CCTV canggih itu,
ke 24 kontestan diharuskan saling membunuh dan kompetisi tersebut
disiarkan secara langsung oleh televisi dalam konsep reality show.
Layaknya reality show, para kontestan The Hunger Games juga
memerlukan personaliti yang menarik agar mereka bisa mendapatkan
sponsor. Sponsor ini berfungsi untuk menyelamatkan para kontestan dari
beberapa kali kejadian maut. Perolehan sponsor ini bergantung pada
kemampuan masing-masing kontestan untuk bertahan hidup. Kalau tidak
membunuh, ya dibunuh.
Kini saatnya The Hunger Games membuka audisi di masing-masing
distrik. Saat tiba di Distrik 12, tempat tinggal Katniss, setiap warga
dikumpulkan di sebuah tanah lapang dan konstestan dipilih dari
pengundian yang dilakukan oleh seorang wanita nyentrik perwakilan
Capitol bernama Effie Trinket (Elizabeth Banks). Lalu terpilihlah
Primrose Everdeen (Willow Shields), adik semata wayang Katniss, yang
berumur 12 tahun dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson). Sadar bahwa
adiknya tidak sanggup untuk bertarung, Katniss menawarkan diri sebagai
relawan menggantikan sang adik.
Katniss pun menitipkan adik serta ibunya kepada sahabat karib sekaligus
rekannya berburu di hutan, Gale Hawthorne (Liam Hemsworth). Berbekal
keahlian memanah dan jimat berupa pin berbentuk burung mockingjay,
Katniss dan Peeta pun kemudian dibawa ke Capitol. Katniss dan Peeta
lalu mendapat mentor, mantan pemenang The Hunger Games, Haymitch
Abernathy (Woody Harrelson). Haymitch-lah yang kemudian mengajarkan
mereka trik untuk bertahan hidup.
Sebelum kompetisi dimulai, Peeta dan Katniss harus menjalani sebuah
pelatihan dan rangkaian penampilan di depan publik Capitol, serta harus
menjalani sesi wawancara demi mendapatkan sponsor dengan presenter
tetap, Caesar Flickerman (Stanley Tucci). Mereka berdua pun diharuskan
menjalani rangkaian "perawatan kecantikan", lewat seorang penata gaya
modis bernama Cinna (Lenny Kravitz).
Katniss adalah tipikal pribadi yang memiliki daya tarik alami.
Kenaturalannya merebut hati semua orang, termasuk salah seorang
konstestan belia bernama Rue (Amandla Stenberg) yang lalu menjadi
semacam penggemarnya. Tapi kompetisi adalah kompetisi. Saat ketua dewan
juri, Seneca Crane (West Bentley), mengumumkan pertandingan maut
dimulai, Katniss dan Peeta harus menghadapi kompetitor brutal dan
rekayasa pemilik acara agar mereka bertahan hidup. Atau pilihan lainnya,
dibunuh dengan sadis.
Penilaian Pribadi
The Hunger Games adalah
sebuah film adaptasi dari novel berjudul sama karya Suzanne Collins.
Menurut saya, keterlibatan Suzanne Collins sebagai penulis naskah cerita
The Hunger Games , sedikit banyak memberikan pengaruh pada kualitas cerita dai versi film The Hunger Games.
Selain kisah persahabatan dan percintaan yang terbentuk antara karakter Katniss, Peeta, dan Gale, tema kelam dalam cerita The Hunger Games terasa sangat mencolok, khususnya
bagian kematian yang melibatkan sekelompok anak remaja yang saling
membunuh satu sama lain. Namun, Gary Ross mampu menghantarkan kisah The Hunger Games dengan baik.
Secara
visual, Ross mampu menginterpretasikan nada cerita melalui pewarnaan
visual cerita yang ia hadirkan. Ketika mengisahkan latar belakang
kehidupan karakter Katniss, Peeta, dan seluruh penduduk distrik di
negara Panem yang diwarnai kemiskinan, Ross menggambarkannya dengan
warna kelabu yang bernuansa kelam. Visualisasi yang sangat kontras jika
dibandingkan dengan warna cerah dan sangat beragam ketika jalan cerita
sedang dipusatkan di Capitol atau dengan pewarnaan hijau yang dominan
saat kompetisi The Hunger Games berlangsung.
Ebook The Hunger Games - Suzanne Collins. Dapat didownload disini
0 komentar:
Posting Komentar